Sunday, November 7, 2010

Contribution to Our Nation (7) - Education (3)

Fasilitas Fisik yang Kurang Memadai

Masalah fasilitas fisik mungkin kita hampir tidak bisa berbuat apa-apa karena tentu saja akan sulit jika kita harus membantu perluasan lahan atau membantu mendirikan laboratorium yang baru. Tetapi bukan berarti kita tidak bisa berbuat sesuatu. Kembali ke apa yang menjadi tujuan informatika, yaitu menghadirkan kenyataan ke dalam virtual, maka kita bisa membuat fasilitas yang tak mereka punyai dalam bentuk virtual.

Tentu saja tidak bisa semua hal dapat kita jadikan virtual. Sebagai contoh tidak adanya lapangan sepak bola atau matras untuk pelajaran olahraga, kita tentu saja tidak bisa menggantikannya dengan bermain permainan ini di komputer. Sebenarnya bisa saja kita menghadirkan realita hal ini yaitu dengan alat yang dinamakan virtual reality (alat yang dipakai di mata sehingga kita bisa melihat objek yang ada di layar dan dapat mendeteksi gerakan kita sehingga layaknya simulasi perang virtual di tempat seperti yang kita lihat di film-film), tetapi masih dibutuhkan dana yang besar dan saya rasa butuh waktu yang lama setingkat skripsi untuk membuat satu software saja. Mungkin dalam beberapa tahun ke depan ketika alat ini sudah menjadi sesuatu yang umum, kita bisa menggunakannya sebagai pengganti fasilitas fisik lapangan yang tidak memadai.

Kita bisa membantu dalam hal pengadaan laboratorium virtual dalam bentuk software komputer. Laboratorium yang idealnya ada yaitu laboratorium fisika, biologi, dan kimia. Jika kita lihat tujuan adanya laboratorium adalah menggabungkan aspek kognitif dan psikomotorik siswa. Siswa disuruh untuk mempraktekkan cara-cara melakukan sesuatu dan sebagai hasil akhirnya mereka disuruh menjawab pertanyaan atau menulis pengamatan mereka dalam kaitannya dengan pelajaran di kelas. Sebagai contoh di kelas kita diajarkan tentang macam-macam alat ukur seperti jangka sorong, milimiter sekrup, dan penggaris biasa untuk mengukur sesuatu dan tingkat validitasnya. Di laboratorium siswa disuruh mempraktekkan penggunaan alat-alat tersebut dan menghitung berbagai macam panjang dan ketebalan benda serta menulis hasil pengamatannya dan menjawab beberapa pertanyaan seperti apa bedanya dan apa kelebihan dan kekurangan setiap alat seperti yang telah diajarkan di kelas.

Kelemahan kita menghadirkan laboratorium dalam virtual adalah siswa kurang dapat dinilai aspek psikomotoriknya, misalnya apakah mereka dapat memegang dan menggunakan jangka sorong dengan benar. Kelebihannya adalah siswa dapat melakukan pembelajaran mandiri dan dapat berkreasi sesuka mereka. Sebagai contoh, di laboratorium kimia kita tidak boleh mencampur bahan-bahan sesuka kita. Takaran dan bahan yang boleh digunakan sudah disediakan oleh pihak laboratorium. Dalam software ini, siswa dapat mencampur dan berkreasi sesukanya karena jika terjadi ledakan atau kesalahan, kita tidak perlu takut terjadi hal-hal yang dapat membahayakan.

Mahasiswa informatika dapat dengan mudah membuat software seperti ini. Satu hal yang menjadi tantangan terbesar bagi mahasiswa informatika adalah untuk membuat software ini menjadi sesiatu yang baik dan mendekati realita, pembuatnya harus menguasai bidang yang dibuatnya. Orang awam akan melihat bahwa proses pembuatan software ini sulit karena jika berhubungan dengan kimia misalnya, akan ada banyak kombinasi jika bahan A dicampur bahan B dengan tingkat kepekatan dan volume yang berbeda. Sebagai orang informatika, saya ingin berkata bahwa sebenarnya mudah jika kita mengetahui rumus dasarnya dan membiarkan komputer yang menghitung hasilnya karena kita telah dilatih untuk mencari dan membuat rumus sendiri untuk memecahkan suatu masalah.

Kesulitan Pengadaan Buku Paket

Saya merasa sepertinya ada yang janggal disini, sekolah dapat menyediakan fasilitas laboratorium komputer tetapi tidak mampu membantu siswa dalam pengadaan buku paket. Saya berpikir tidak bisakah sekolah meminjamkan buku paket untuk satu semester kemudian buku paket itu dikembalikan lagi ke sekolah. Saya tidak tahu alasan mendetil mengapa tidak dilakukan saja seperti itu, tetapi saya punya solusi lain dengan memanfaatkan teknologi komputer yang mereka miliki.

Pemerintah sebenarnya telah menyediakan buku paket gratis dalam bentuk softcopy yang dapat diperbanyak dan dipergunakan secara bebas oleh masyarakat. Program ini dinamakan Buku Sekolah Elektronik. Pemerintah menyediakan buku-buku paket gratis untuk berbagai mata pelajaran mulai dari tingkat SD hingga SMA dan SMK. Sekolah dapat memberikan buku-buku dalam bentuk softcopy gratis ini kepada siswa-siswanya.

Keuntungannya adalah sekolah tidak perlu kuatir dalam menyeleksi buku-buku yang berkualitas yang beredar di pasaran karena disini pemerintah telah menyediakan buku-buku yang sesuai dengan kurikulum yang sekarang berlaku. Pula dalam satu mata pelajaran, misalnya biologi kelas X, pemerintah menyediakan lebih dari satu jenis buku paket. Kerugiannya adalah, tetap saja hal ini kurang membantu dalam proses pembelajaran karena tentu saja tidak praktis dan tidak dapat digunakan dalam ruang kelas. Mereka hanya bisa menggunakan buku-buku elektronik ini di luar kelas dan hanya bisa dibuka menggunakan komputer.

Akhirnya saya tetap menganjurkan pihak sekolah yang membantu dalam pengadaan buku paket ini. Sekolah bisa mencetak sendiri buku paket gratis ini dan dapat dijadikan asset untuk ke depannya. Jika membeli buku di pasaran relatif mahal, mungkin dengan mencetak sendiri dapat menurunkan sedikit biayanya. Sekolah dapat meminjamkan buku-buku paket ini secara gratis dan kemudian meminta siswa untuk mengembalikannya sesudah semester yang mereka jalani berlalu.

Kesimpulan Masalah

Sebagai mahasiswa informatika, kita bisa membantu banyak hal di bidang pendidikan. Kita bisa membantu untuk pengembangan perpustakaan digital, membantu membuat software pembelajaran, dan membantu mendistribusikan buku-buku gratis yang ada untuk melengkapi literatur sekolah. Sebagai mahasiswa non informatika pun kita bisa membantu mengembangkan apa yang telah dimulai oleh mahasiswa informatika dalam kasus di atas dengan berkontribusi dalam hal materi-materi yang diberikan.

No comments:

Post a Comment