Sunday, November 7, 2010

Contribution to Our Nation (5) - Education (1)

Pendahuluan

Jika ditanya kontribusi mahasiswa di bidang pendidikan, paling banyak jawabannya adalah belajar rajin menggapai cita untuk kemajuan bangsa. Jika mahasiswa tersebut aktif di organisasi dan hubungan masyarakat, mungkin jawabannya adalah akan mengajarkan ilmunya untuk anak-anak dari sekolah yang agak kurang berkembang. Tentu saja hal tersebut benar adanya, negara butuh kontribusi kita di masa depan sesuai dengan bidang kita dan sekolah yang kurang berkembang juga butuh bantuan kita dalam kegiatan yang kita selenggarakan sebagai pelengkap media pembelajaran yang notabene fasilitas yang mereka miliki masih kurang. Sebenarnya jika kita ingin berpikir serius, akan ada sesuatu yang dapat kita berikan saat ini juga sesuai dengan bidang kita. Apalagi jika kita menguasai bidang teknologi informasi yang saat ini sedang berkembang di berbagai bidang, ada banyak hal yang dapat kita kerjakan.

Kita tidak akan membahas permasalahan di bidang pendidikan berdasarkan statistic mutu pendidikan atau statistic mutu fasilitas penunjang pendidikan Indonesia. Kita akan mulai dari pengamatan lingkungan di sekitar Universitas Kristen Petra dimana saya menjalani pendidikan strata satu saya. Jika kita tanggap, di lingkungan Siwalankerto saja terdapat lebih dari tiga puluh instansi pendidikan pemerintah dan swasta yang meliputi SD, SMP, SMA, dan SMK. Ketika saya dan beberapa rekan saya melakukan survey dalam rangka program Himpunan Mahasiswa dan pengaplikasian mata kuliah, saya menemukan kesamaan masalah yang mereka hadapi. Jika disimpulkan, ada tiga permasalahan utama yang mereka hadapi, yaitu perpustakaan sebagai pusat pembelajaran mereka yang sangat kurang dalam hal literatur dan pengelolaan, fasilitas fisik seperti lapangan dan laboratorium yang pendanaannya kurang, dan kemampuan ekonomi siswa dalam hal pengadaan buku-buku paket atau alat pembelajaran lainnya.

Sepertinya hampir tidak mungkin menanggapi masalah di atas dalam bidang teknologi, tetapi justru di sinilah sebenarnya peran teknologi informasi. Tugas mahasiswa Informatika secara singkat sebenarnya adalah membawa kenyataan ke dalam virtual. Misalnya Microsoft Word adalah bentuk virtual dari menulis surat, Microsoft Excel adalah bentuk virtual dari proses penghitungan data, Database adalah bentuk virtual dari pencatatan data, Instant Messaging adalah bentuk virtual dari komunikasi verbal kita dengan orang lain, dsb. Mahasiswa informatika menghadirkan bentuk virtual dalam software-nya sehingga menjadi teknologi informasi. Teknologi informasi inilah yang kemudian dapat dipakai seorang awam untuk mewujudkan keinginannya. Baik orang awam ataupun mereka yang menguasai bidang informatika dapat memberikan kontribusi dalam tiga permasalahan di atas.

Bidang pendidikan saat ini tidak bisa lepas dari teknologi informasi. Pemerintah Indonesia pun menyadari hal ini dan sejak beberapa tahun yang lalu telah melakukan program pengadaan komputer bahkan di desa-desa. Dengan kata lain saat ini semua sekolah, apalagi yang berada di kawasan Siwalankerto mempunyai komputer dan hampir semuanya memiliki laboratorium komputer walau masih kurang memadai baik dari segi kualitas dan kuantitasnya. Kita tidak lagi perlu kuatir bagaimana membawa teknologi informasi dalam bidang pendidikan mereka walau dalam beberapa aspek pengembangannya tentu saja ada yang perlu diperhitungkan.

No comments:

Post a Comment