Saturday, November 6, 2010

Contribution to Our Nation (3) - Copyright, License, and Patent (2)

Masalah Software

Kembali ke dunia nyata, tentunya kita menganggap bahwa semua hal tersebut adalah nilai ideal dan sulit untuk direalisasikan dalam kehidupan kita saat ini. Jika hal tersebut berhubungan dengan music atau film, mungkin kita masih bisa untuk tidak melakukan “pembajakan”. Lantas bagaimana dengan software-software yang kita butuhkan untuk perkuliahan atau kerja kita? Kita butuh software tersebut dan untuk mendapatkan lisensinya secara legal kita membutuhkan banyak biaya. Terlepas dari kita mampu atau tidak mampu membayarnya kita merasa saying untuk mengeluarkan uang sebanyak itu hanya untuk sebuah software. Jika hanya satu software mungkin tidak jadi masalah, tetapi kita membutuhkan bermacam-macam software. Pula software itu selalu berkembang, setidaknya dalam empat tahun akan muncul versi barunya atau bahkan tiap tahun muncul yang baru.

Secara ekstrem saya akan berkata jika memang kita butuh sekali software tersebut dan ingin menjaga integritas kita tetap utuh, maka memang kita harus membelinya dan keluar banyak biaya untuk hal tersebut. Akan tetapi disini saya memiliki solusi yang lain, yaitu dengan menggunakan open source software. Secara singkat, open source software merupakan software yang berlisensi dapat digunakan secara gratis dan kita dapat mengembangkan software ini sendiri jika fitur-fitur yang kita perlukan masih kurang. Hal yang perlu dipahami berikutnya adalah freeware. Secara pemakaiannya, freeware hamper sama dengan open source software, bedanya adalah open source software pasti merupakan freeware yang artinya dapat digunakan secara bebas tetapi freeware belum tentu open source software karena bisa digunakan secara gratis tetapi belum tentu developer mau membagikan source code-nya untuk bisa kita kembangkan sendiri sesuai dengan kebutuhan kita.

Berikut adalah beberapa contoh dari software yang sering kita gunakan secara “bajakan” dan solusi freeware-nya:
  1. Software pengolah data yang sering kita gunakan adalah Microsoft Office. Kita biasanya menggunakan Microsoft Office Word untuk pengolah kata, Microsoft Office Excel untuk pengolah data dan penghitungan, dan Microsoft Office Power Point untuk membuat slide presentasi. Solusi terbaik yang dapat saya tawarkan sebagai pengganti Microsoft Office ini adalah OpenOffice.org yang juga merupakan open source. Anda dapat menggunakan OpenOffice Writer, Calc, dan Impress sebagai pengganti Microsoft Office Word, Excel, dan Power Point. Tampilan dan fitur OpenOffice.org juga hampir sama dengan Microsoft Office 2003. Hingga saat ini OpenOffice.org juga masih dalam tahap perkembangan dan dapat dijalankan di Windows, Mac, dan Linux.
  2. Software Adobe Photoshop dan Corel Draw merupakan software yang biasanya digunakan untuk pengolahan gambar dan pembuatan logo pada umumnya. Solusi yang ditawarkan untuk software ini adalah GIMP (GNU Image Manipulation Program) yang dapat dijalankan di Windows, Mac, dan Linux. Tampilannya tidak jauh berbeda dengan Adobe Photoshop dan fitur-fiturnya menurut saya merupakan gabungan dari Adobe Photoshop dan Corel Draw.
  3. Software database yang biasanya digunakan di bidang ekonomi adalah Microsoft Access atau yang biasanya digunakan dalam Informatika adalah Oracle atau Microsoft SQL Server. Tentu saja untuk perusahaan yang besar diperlukan suatu server yang kuat dan software yang kuat juga, tetapi untuk penggunaan kecil seperti perusahaan kelas menengah kebawah dan pembelajaran dapat menggunakan OpenOffice Base untuk bidang ekonomi dan MySql atau PhpMyAdmin untuk Informatika.
  4. Software CAD yang biasanya digunakan oleh mahasiswa Arsitek dan Interior adalah Autodesk AutoCAD dan tentu saja hampir semuanya adalah “bajakan” karena universitas tidak menyediakan lisensinya. Solusi freeware untuk software ini adalah FreeCAD. Memang software ini fiturnya masih kurang jika dibandingkan dengan raksasa Autodesk, tetapi sudah cukup untuk mensimulasikan rumah dan interior dalamnya. Saya rasa untuk pemodelan rumah, perkantoran, dan interiornya masih dimungkinkan, hanya jika ingin membuat proyek yang besar mungkin hasilnya masih tidak memadai.
  5. Software pengolah, penampil, dan konversi gambar sederhana yang biasanya digunakan adalah ACD See. Solusi untuk software ini adalah Irfan View. Dalam beberapa forum teknologi, performa Irfan View bahkan diyakini lebih baik dari ACD See. Solusi lainnya adalah FastStone Image Viewer atau FastPicture Viewer.
  6. Software pengekstrak dan kompresi yang biasanya sering digunakan adalah WinRAR atau WinZip. Banyak orang menganggap dua software ini adalah freeware karena dapat digunakan terus, tetapi sebenarnya yang kita gunakan adalah software trial (percobaan) hanya saja setelah masa percobaan selesai, kedua software ini bermurah hati tidak memblokir aksesnya dan menginginkan kesadaran kita pribadi. Tentu saja kita tidak boleh menyalahgunakan kemurahan hati ini sedang kita tahu ini salah. Solusi untuk hal ini adalah dengan menggunakan 7zip.
  7. Software burning CD dan DVD yang paling banyak digunakan adalah Nero, padahal ada banyak software gratis yang performanya tidak kalah baik seperti DeepBurner. Dari segi fitur memang berbeda jauh, tetapi fitur-fitur dasar dan penting tercakup semuanya termasuk juga burn ISO. Solusi lainnya adalah dengan menggunakan ImgBurn untuk kompresi CD atau DVD Shrink untuk membuat DVD.
  8. Software untuk membuat file PDF yang banyak digunakan adalah Adobe Acrobat Reader, ini bukan freeware (bedakan dengan Adobe Reader yang hanya digunakan untuk membaca file PDF). Solusi freeware untuk hal ini adalah dengan menggunakan FoxitReader atau PDFCreator yang juga merupakan open source.
  9. Software antivirus yang biasa digunakan adalah McAfee, Norton (yang biasanya merupakan bawaan laptop), dan Kaspersky. Banyak software antivirus yang menawarkan versi freeware dan tidak masalah bagi kita untuk menggunakannya asalkan tidak menggunakan crack atau key generator untuk upgrade ke premium yang kita tidak punya lisensinya. Solusi yang dapat diberikan dalam hal ini adalah menggunakan Avira Free Edition yang menurut forum teknologi merupakan Antivirus yang terbaik (walau yang dimaksud tentunya adalah Avira Premium, tetapi fitur yang ditawarkan Free dan Premium bedanya adalah jenisnya, bukan performa dalamnya).
  10. Software yang kita gunakan untuk download accelerator yang paling banyak digunakan adalah Internet Download Manager dan Download Accelerator Plus. Solusi untuk menanggapi hal ini adalah dengan Flash Get dan Free Download Manager yang performanya tidak kalah baik.
Masih banyak software “bajakan” yang ada dalam komputer kita yang tentunya akan memakan banyak tempat jika dijelaskan semuanya. Satu hal yang saya percaya adalah apapun bentuk software yang Anda butuhkan selama itu adalah untuk penggunaan umum, Anda pasti akan bisa menemukan versi freeware-nya.

Masalahnya sekarang adalah bukan masalah sulit tidaknya dipakai atau interface yang kurang memadai dengan freeware atau open source software, tetapi apakah kita mau belajar hal yang baru atau tidak. Secara natur kebanyakan dari kita tidak senang dengan perubahan, kita sudah terbiasa akan suatu hal dan tidak ingin kita menggantinya karena kita sudah merasa nyaman dengan hal tersebut. Sebenarnya antara komersial dan freeware yang bergerak di bidang yang sama, jika dibandingkan maka fitur-fitur dasarnya pasti akan ada semuanya, hanya mungkin bentuk tampilannya saja yang berbeda.

Jika kita ingin menelaah lebih dalam, yang kita inginkan dari suatu software adalah output dari software tersebut. Menggunakan freeware ataupun software komersial jika dibandingkan dalam hal performa, ada banyak yang hampir sama performanya, tergantung bagaimana kita pandai mencari referensinya. Salah satu tips dalam mencari freeware dengan kualitas yang hampir sama dengan software komersial yang bergerak di bidang yang sama adalah besarnya organisasi tersebut. Dalam dunia internet ada banyak proyek yang dibiayai oleh perusahaan-perusahaan besar dan hampir semua itu jika diumumkan di sana berarti tujuannya kebanyakan adalah freeware.

No comments:

Post a Comment