Saturday, November 6, 2010

Contribution to Our Nation (1) - An Introduction

Saya teringat akan kata-kata yang biasa saya dengarkan sewaktu saya masih sekolah dahulu mengenai peran kita dalam negara. Kebanyakan guru akan berkata “railah cita-citamu, dan pergunakan keahlianmu untuk mengembangkan negara” atau “belajar yang rajin sehingga kita tidak mudah dibodohi dan dapat keluar dari belenggu penjajahan modern” atau “jadilah manusia yang berbudi sehingga tak akan merugikan negara dan menjadi agen perubahan bagi negara ini”.

Tentu saja saya setuju dengan semua pernyataan tersebut. Tetapi bagi saya semua itu masih terkesan sangat abstrak. Semua hal tersebut terkesan sebagai suatu filosofi bagi saya, tidak ada contoh kongkret yang diberikan. Semua kata-kata tersebut terkesan “jadilah… sehingga bisa…”. Pertanyaannya adalah, sampai kapan kita harus belajar sedangkan sepanjang umur hidup kita dikatakan sebagai proses pembelajaran. Apakah harus menunggu sampai cita-cita tercapai, bagaimana jika cita-cita saya ternyata gagal dan ilmu yang saya pelajari tak ada gunanya? Hingga kapan saya bisa lulus sebagai seorang manusia yang berbudi sedang godaan dan keinginan daging selalu merongrong kita?

Saya merasa kebanyakan kita terperangkap kata-kata tersebut sehingga kita tak lagi menyadari bahwa sebenarnya saat ini pun ada banyak tindakan kongkret yang bisa kita lakukan untuk negara ini. Ketika suatu hari saya mengatakan pada teman-teman saya bahwa kita sebenarnya bisa melakukan hal-hal kongkret untuk negara ini, mereka tertawa dan berkata sahut menyahut “Iya, dengan tidak melakukan tindak kriminal”, “dengan belajar rajin mencapai cita-cita di langit, jadi programmer hebat, nge-hack keamanan negara seberang”, “atau kurangi emisi gas, mungkin kita harus jalan kaki ke kampus dan kalau mau jalan-jalan seperti ini”, dan sebagainya. Ada begitu banyak hal yang terpikirkan oleh mereka tetapi tak satupun yang mengacu pada apa yang dapat mereka lakukan saat ini dengan bidang yang mereka kuasai dan pengetahuan yang mereka kuasai. Mungkin memang karena pemahaman kita tentang membantu negara itu nanti bisa terjadi dengan sendirinya saat peran kita tercapai atau mungkin juga kita memang tak peduli pada negara ini. Jika kita peduli, kita dapat berpikir dengan apa yang kita tahu, mengaitkannya dengan kebenaran, dan kita akan temukan aplikasi praktisnya.

Teman-teman saya tidak menyadari bahwa mereka dapat melakukan sesuatu untuk negara ini, saat ini juga, dengan peran dan pengetahuan yang mereka miliki sekarang. Dalam hal ini saya akan membagikan apa yang telah saya pikirkan dapat saya lakukan sebagai mahasiswa Teknik Informatika untuk Indonesia. Bagi saya ini bukan sesuatu yang mudah juga, tapi saya sedang belajar untuk mulai peka terhadap hal-hal ini.

No comments:

Post a Comment